Selasa, 18 Februari 2020 Tim Badan Pemeriksa Keuangan RI yang sedang melaksanakan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Setjen Wantannas melakukan diskusi dan wawancara kepada Biro Perencanaan, Organisasi, dan Keuangan (POK). Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Biro POK, Marsma TNI Benedictus Benny K., S.H., M.AvMgt., MAIR yang didampingi oleh Kabag Ortala, Tri Hariyadi, M.AP, Kabag Perencanaan, Letkol Laut (S) Abdul Rozaq, S.T., M.Tr.Hanla., M.M, serta seluruh staf di Bagian Ortala dan Bagian Keuangan.

M. Nashir Salim, Ketua Tim Pemeriksa BPK menyampaikan bahwa kegiatan pemaparan dan diskusi ini merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab para unit kerja di Setjen Wantannas dalam hal ini di unit kerja Biro POK serta merupakan proses cross and balance. Pada kesempatan tersebut, Nashir mempersilahkan masing-masing bagian baik itu Ortala maupun Perencanaan untuk memaparkan kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2019.

Setelah diskusi dibuka oleh Kepala Biro POK, Kabag Ortala sebagai pemapar pertama menyampaikan mengenai tugas pokok dan fungsi Ortala sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selanjutnya dijelaskan mengenai Siklus Bisnis Wantannas. “Proses bisnis Wantannnas masih mengacu pada Keputusan Sesjen Nomor 79 Tahun 2011 yang mengatur mengenai Mekanisme dan Prosedur berbagai macam kegiatan di Wantannas. Semuanya mempunyai tujuan dalam memberikan kontribusi positif bagi ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional” ujar Tri menjelaskan.

Masih dalam kesempatan yang sama, Tri juga menjelaskan mengenai Daftar SOP Administrasi Pemerintah (AP) maupun SOP Teknis, Analisis beban kerja, serta mekanisme penggunaan software di setiap tahapan pengelolaan Ortala.

Selanjutnya Kabag Perencanaan menjelaskan mengenai gambaran umum perubahan DIPA awal hingga revisi ke-6 serta menjelaskan pos-pos mana saja yang terkena dampak perubahan serta alasannya. “Salah satu alasan perubahan DIPA adalah perlunya alokasi anggaran untuk gaji dan tunjangan kinerja CPNS yang baru di rekrut sebanyak 32 orang.” Ujar Badul Rozak. Terakhir Kabag yang baru dilantik satu minggu yang lalu tersebut menjelaskan tentang keterkaitan penggunaan software dalam tahapan proses perencanaan.

Setelah kedua Kabag memberikan paparan, Ketua Tim Pemeriksa menyampaikan beberapa pertanyaan untuk Bagian Ortala diantaranya bagaimana dengan target kinerja masing-masing kedeputian dan biro serta capaiannya, berapa jumlah dan kompoisisi pegawai yang ideal untuk bekerja di Setjen Wantannas?. Sementara itu pertanyaan untuk Bagian Perencanaan adalah kenapa DIPA bisa berubah, apakah terdapat dokumen notulensi mengenai perubahan DIPA tersebut, isu apa yang menyebabkan perubahan DIPA serta bagaimana progress penyusunan LAKIP saat ini?

Proses tanya jawab dan diskusi berjalan dengan cukup baik dan kondusif. Kedua Kabag menyampaikan dokumen dan data dukung yang relevan dengan materi paparan seraya menyampaikan apabila terjadi kekurangan dapat dimintakan kembali. Selanjutnya Tim Pemeriksa BPK memberikan apresiasi kepada Biro POK atas atensi dan perhatiannya selama pemeriksaan ini. **ES