Rabu, 6 Juli 2022, bertempat di Situation Room, Lantai 5 Gedung B, Kantor Setjen Wantannas diselenggarakan Rapat Standarisasi Penyusunan SOP. Rapat yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut dipimpin oleh Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Keuangan (POK), Marsma TNI Shopian. Kegiatan tersebut dihadiri oleh peserta rapat perwakilan dari masing-masing unit kerja yang berasal dari unit kerja Kedeputian maupun Kebiroan.

Setelah Kepala Biro POK memberikan sambutannya pada kegiatan tersebut, selanjutnya Analis Kebijakan Madya sebagai Koordinator Kelompok Organisasi dan Tata Kelola, Tri Hariyadi, M.AP menjelaskan sekilas mengenai Peta Proses Bisnis sesuai Peraturan Sesjen Wantannas No.2 Tahun 2022.

Tri melanjutkan bahwa Proses Bisnis di lingkungan Setjen Wantannas terdiri dari proses utama, proses pendukung, dan proses manajemen. Adapun proses bisnis pada proses utama terdiri dari 7 proses, pada proses manajerial terdapat pada 4 proses, dan pendukung terdiri dari 5 proses.

Istyadi Insani, S.Sos., M.Si. Asisten Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana, Politik, Hukum, Keamanan dan Pemerintah Daerah, KemenPANRB, yang hadir sebagai narasumber mengawali dengan menjelaskan tentang kerangka pengembangan proses bisnis hingga SOP. “Proses Bisnis adalah alur kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan sasaran utama bisnis, sementara SOP adalah langkah-langkah detail untuk melaksanakan suatu aktivitas” ujar Istyadi.

SOP pada hakekatnya adalah untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan. SOP merupakan petunjuk tertulis yang menggambarkan cara yang tepat melaksanakan tugas/pekerjaan. Karakteristik SOP bersifat dinamis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan teknis. SOP harus harus berorientasi pada pelanggan, staf, dan sistem dalam organisasi. SOP juga harus disetujui dan disahkan oleh yang berwenang. SOP dibuat secara tertulis dan dapat diterima serta dimengerti pada level praktik.**ES